Monday, 11 January 2016

Green Computing 2






BAB I
PENDAHULUAN

1)    Latar Belakang

Sehubungan dengan adanya tugas mata kuliah PTI (Pengenalan Teknologi Informasi), kami akan menjelaskan tentang Green Computing atau lebih dikenal dengan bahasa komputasi Hijau. Komputasi hijau merupakan suatu jawaban untuk mengatasi pemanasan global dan efisiensi terhadap pamakaian sumber daya yang berlebihan. Green computing ini perlu diketahui semua orang sebagai langkah awal untuk menyelamatkan dunia dari hal yang terkecil.
Apabila sistem Green computing tidak mulai diterapkan, maka bumi yang kita tinggali ini lama kelamaan akan habis akan sumber daya. Masih banyak hal yang perlu diterapkan dalam penggunaan efisiensi teknologi didalam kehidupan kita.

2)    Tujuan

1)      Mengetahui pengertian dan perkembangan Green Computing
2)      Mengetahui manfaat Green Computing dalam kehidupan
3)      Mengetahui penerapan Green Computing dalam kehidupan

3)    Rumusan Masalah

Di makalah ini akan kami sampaikan dan jabarkan mengenai Green Computing, dimulai dari pengertian Green Computing, sejarah perkembangan adanya konsep Green Computing, manfaatnya dan berbagai aspek yang berkaitan dengan Green Computing.






BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian dan Perkembangan Green Computing
a)   Pengertian Green Computing
Secara umum Komputasi hijau (Green Computing) atau Green IT, mengacu pada komputasi ramah lingkungan atau IT Ramah Lingkungan.
Ini adalah studi dan praktek merancang, memproduksi, menggunakan, dan membuang komputer, server, dan subsistem yang terkait secara benar, efisien dan efektif dengan dampak minimal atau tidak berdampak terhadap lingkungan.
Di mana tujuan utamanya adalah untuk mengurangi bahan berbahaya yang ada dibumi dan memaksimalkan efisiensi energi.

b)   Perkembangan Green Computing
Green Computing ini dimulai pada tahun 1992, dan US Environmental Protection Agency meluncurkan Energy Star, yaitu sebuah program yang memberikan label secara sukarela yang dirancang sedemikian rupa untuk mempromosikan dan pengenalan efisiensi energy pada monitor, perangkat televisi, kulkas, AC, dan teknologi lainnya yang muncul dan berkembang semakin pesat disaat kesadaran manusia timbul bahwa sumber daya lingkungan tidak dapat diperbaharui atau sudah menipis. Energy Star ini menciptakan sleep mode atau mode tidur pada fungsi monitor komputer, contoh seperti disaat manusia melakukan aktifitas menggunakan komputer dan setelah itu melakukan aktifitas lain yang tidak berhubungan dengan menggunakan komputer, sehingga user bisa melanjutkan aktifitas tanpa harus mematikan komputer atau komputer dapat ditinggal dalam keadaan sleep mode.
Green Computing disini untuk menghemat pengeluaran daya yang dikeluarkan disaat daya tersebut sedang tidak digunakan oleh user. Green Computing merupakan istilah yang diciptakan tidak lama setelah program Energy Star muncul sebagai konsep IT efisiensi energi dan ramah lingkungan yang dikembangkan mencakup solusi thin client, energy cost accounting, virtualization practices, electronic waste, dan lainnya.

Pada saat kampanye eco-friendly green computing mulai diselenggarakan, industri teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology) tercatat memiliki kemajuan sebanyak 3% dari total konsumsi energi dunia. Meski persentase itu tidak seberapa nilainya, laju peningkatan konsumsi energi oleh industri ICT yang mencapai 20% per tahun diprediksi akan menggandakan tingkat konsumsi energi total dunia pada tahun 2030 nanti.
Hal inilah yang mendorong ditanamkannya aspek-aspek Green Computing mulai dari tahap desain, pengembangan, implementasi, utilisasi, hingga pembuangan elemen-elemen infrastruktur teknologi informasi secara efektif dan efisien, serta tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan.

Pemerintah
Banyak lembaga pemerintah terus menerapkan standar dan peraturan yang mendorong komputasi hijau.  The Energy Star Program direvisi pada bulan Oktober 2006 untuk memasukkan persyaratan efisiensi ketat untuk peralatan komputer, bersama dengan sistem peringkat berjenjang untuk produk disetujui.
               Beberapa tempat upaya tanggung jawab pada produsen untuk membuang peralatan itu sendiri setelah tidak lagi dibutuhkan; ini disebut tanggung jawab produser diperpanjang model.   The Uni Eropa s arahan 2002/95/EC ( Pembatasan Hazardous Substances Directive ), pada pengurangan zat berbahaya, dan 2002/96/EC ( Limbah Listrik dan Electronic Equipment Directive ) pada peralatan listrik dan elektronik limbah diperlukan penggantian logam berat dan penghambat api seperti bifenil bifenil dan difenil eter bifenil di semua peralatan elektronik diletakkan di pasar dimulai pada tanggal 1 Juli 2006 . Direktif menempatkan tanggung jawab pada produsen untuk pengumpulan dan daur ulang peralatan yang lama.
               Saat ini ada 26 AS Negara yang telah ditetapkan luas program daur ulang-negara untuk komputer usang dan konsumen peralatan elektronik. Undang-undang baik memaksakan sebuah "pemulihan biaya uang muka" untuk setiap unit yang dijual di ritel, atau mengharuskan produsen untuk merebut kembali peralatan di pembuangan.
Pada tahun 2009 Pemulihan Amerika dan Reinvestasi Act (AARA) ditandatangani ke dalam undang-undang oleh Presiden Obama.   RUU dialokasikan lebih $ 70 milyar akan diinvestasikan dalam inisiatif hijau (energi terbarukan, smart grid, efisiensi energi, dll ...) Pada bulan Januari 2010 Departemen Energi AS diberikan $ 47.000.000 dolar uang AARA terhadap proyek-proyek yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi pusat data.  Proyek akan menyediakan penelitian tentang bidang-bidang berikut tiga; data center dan perangkat keras perangkat lunak, meningkatkan daya rantai, pasokan dan pendinginan pusat data.

 Industri
a. Climate Savers Computing Initiative (CSCI) adalah upaya untuk mengurangi konsumsi daya listrik dari PC dan tidak aktif di negara-negara yang aktif. The CSCI menyediakan katalog produk hijau dari organisasi anggotanya, dan informasi untuk mengurangi konsumsi daya PC.   Hal ini dimulai pada 2007-06-12.  Nama ini berasal dari World Wildlife Fund Savers Iklim s program, yang diluncurkan pada tahun 1999.  WWF juga merupakan anggota dari Inisiatif Computing. 

b.  Green Electronics Council menawarkan Electronic Product Environmental Assessment Tool (EPEAT) untuk membantu dalam pembelian "hijau" sistem komputasi.   Dewan mengevaluasi komputasi peralatan pada kriteria 51 - 23 diperlukan dan 28 opsional - bahwa atribut mengukur efisiensi suatu produk dan keberlanjutan.   Produk dinilai Emas, Perak atau Perunggu tergantung pada seberapa banyak kriteria opsional mereka bertemu.   Pada 2007/01/24, Presiden George W. Bush mengeluarkan Executive Order 13423, yang mengharuskan semua lembaga Federal Amerika Serikat untuk menggunakan EPEAT ketika membeli sistem komputer. 

c.  Green Grid adalah suatu konsorsium global yang didedikasikan untuk memajukan efisiensi energi di pusat data dan komputasi ekosistem bisnis  Didirikan pada bulan Februari 2007 oleh beberapa perusahaan kunci di industri - AMD , APC , Dell , HP , IBM , Intel , Microsoft , Rackable Systems , SprayCool , Sun Microsystems dan VMware. Green Grid telah berkembang ke ratusan anggota, termasuk pengguna akhir dan organisasi pemerintah, semua terfokus pada peningkatan efisiensi data center.

d.  Para Green 500 daftar tarif super komputer dengan efisiensi energy ( megaflops / watt , mendorong fokus pada efisiensi daripada kinerja absolut.

e. Hijau Comm Challenge adalah sebuah organisasi yang mempromosikan pengembangan teknologi konservasi energi dan praktek di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).  Green Comm Challenge dicapai ketenaran di seluruh dunia pada tahun 2007, ketika terdaftar sebagai salah satu penantang dalam edisi ke-33 dari Amerika Piala , upaya dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana peneliti, teknologi dan pengusaha dari seluruh dunia dapat dibawa bersama-sama oleh visi menarik: bangunan utama mesin energi terbarukan, Amerika yang kompetitif Piala perahu.

f. The Pemrosesan Transaksi Kinerja Dewan (TPC) spesifikasi Energi menambah tolok ukur yang ada TPC dengan memungkinkan untuk publikasi opsional metrik energi di samping hasil kinerja mereka.

g. The SPEC Power tolok ukur standar industri pertama yang mengukur konsumsi daya dalam kaitannya dengan kinerja untuk kelas komputer server (Resty).

2.    Green Computing dan Global Warming
a)   Global Warming
            Isu global warming adalah isu yang ramai dibicarakan  oleh masyarakat dunia. Pemanasan global yang dipicu gas rumah kaca yang membuat sinar matahari dipantulkan kembali kebumi. Akibatnya kutub utara meleleh , suhu ekstrim, iklim yang tidak menentu, dan efek negatif lainnya.Hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat IT adalah melakukan publikasi secara visual maupun audio visual untuk mengingatkan dunia akan bahaya Global Warming. Jika mereka tidak sadar dan segera mengubah perilaku buruk mereka terhadap lingkungan maka mereka akan merasakan dampak dari perbuatan mereka sendiri. Bukan hanya mereka, namun keluarga dan orang-orang yang mereka cintai pun bisa saja menjadi korban. Hal lain yang bisa dilakukan oleh masyarakat IT adalah pemantauan dengan media satelit terhadap aktivitas cuaca dan arah angin, serta pemantauan aktivitas pelelehan kutub utara.

b)   Penghematan Biaya
               Kegiatan green computing sendiri, memang tidak hanya dari sekadar memberi kontribusi untuk dapat mengurangi ancaman isu global warming  maupun kerusakan lingkungan yang ada saat ini. Namun, juga masih ada sisi lainnya.
               Salah satu dampak keuntungan terbesar lainnya dari implementasi kegiatan green computing  adalah sisi finansial. Berdasarkan penelitian di Carbon Trust (www.carbontrust.co.uk), sebuah komputer yang ditinggal dalam keadaan hidup (on) sepanjang hari memiliki biaya operasional £37 tiap tahunnya. Atau nilai ini berkisar Rp676. 175, berdasarkan kurs 30 April 2008.
               Lalu, bila dilakukan penggunaan seperlunya dengan mematikan komputer sensial pada waktu malam dan hari libur, jumlah angka akan turun menjadi sekitar £10 tiap tahunnya, atau Rp182.750. Memang biaya ini didapatkan berdasarkan perhitungan listrik di Eropa (terutama inggris). Namun, setidaknya bisa menjadi pertimbangan yang ada di Indonesia dalam penggunaan komputer, agar lebih efisien (seperlunya saja).

c)    Konsumsi Daya
               Konsumsi daya jadi salah satu perhatian utama. Karena disini, cara termudah untuk mengarah kepada green computing. Lebih dari 3o miliar kilowatt-hour (kWh) energi listrik terbuang secara percuma karena banyak dari pengguna komputer mengnonaktifkan komputernya ketika sedang tidak menggunakan.
               Sebuah unit sistem PC berkonfigurasi kelas menengah, rata-rata memerlukan daya hingga 200 watt tiap jamnya. Lalu, ditambah penggunaan monitor jenis CRT, kebutuhan listrik bertambah hingga 80 watt (berbeda bila monitor jenis LCD TFT, yang membutuhkan listrik jauh lebih rendah).
               Melihat kepada faktor lain dari konsumsi daya yang mempengaruhi lingkungan adalah untuk hal yang saat ini cukup gencar dikumandangkan, bahkan mungkin merupakan loncatan terbesar lainnya setelah fokus di efisiensi penggunaan energi. Disebut carbon footprint. Memang bukan gambaran mutlak, tapi setidaknya akan menjadi gambar tersendiri, bagaimana begitu berpengaruhnya penggunaan sebuah komputer dalam hal kontribusi penghasil emisi gas CO2.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh IST (Information System & Technology) dari UniversitasWaterloo Canada, bagian hardware, menunjukan hasil tes dari komputer pentium 4 1.7Ghz, sebagai berikut:
·         Ketika boot, konsumsi daya dalam satuan watt mendekati angka 110 w.
·         Ketika idle, dengan tidak adanya power management, asupan daya mendekati 60 W.
·         Lalu ketika kondisi power saving secara penuh, dengan tidak ada putaran harddisk  dan komputer dalam keadaan sleep mode, konsumsi daya sekitar 35 W.
Konsumsi daya monitor, belom termasuk dalam tes ini. Juga, angka ini akan bervariasi bergantung kepadaprocessor apa yang dipakai dan juga peripheral apa saja yang terpasang.
Standartnya sebuah monitor 17, mengkonsumsi daya sebesar 75 W ketika digunakan. Namun, ketika mode power-saver aktif (monitor dalam keadaan off dengan indikator berwarna kuning), konsumsi daya dapat diabaikan.
Intinya, konsumsi daya listrik bervariasi tergantung pada hardware yang digunakan/dipasang. Untuk mendapatkan detail lebih jelas dapat mengunjungi website kalkulator untuk menghitung konsumsi PC secara online (http://resources.mini-box.com/online/powersimulator/powersimulator.html).
               Demikian beberapa penerapan komputasi hijau dalam kehidupan sehari-hari. Sebenar nya apabila kita sadar, masih banyak sekali bidang yang dapat menerapkan budaya komputasi hijau ini. Sebagian dari masyarakat yang sadar akan pentingnya melakukan penghematan konsumsi energi, sudah seharusnya kita merubah kebiasaan lama dengan penerapan budaya Green Computing.  Semoga dengan adanya penerapan budaya tersebut, kita dapat melakukan penghematan kosumsi energi untuk kehidupan esok yang lebih baik.




3.    Manfaat dan Penerapan metode Green Computing
a)   Manfaat Green Computing
                             Pada saat ini, kemajuan informasi dan teknologi berkembang sangat pesat di berbagai belahan dunia. Hampir semua kegiatan manusia banyak menggunakan teknologi informasi. Teknologi informasi ini pun menjadi sangat dibutuhkan karena memberikan kemudahan yang ditawarkan untuk membantu kegiatan manusia.      
     Namun, tidak lepas dari semua itu, ternyata teknologi informasi yang kita gunakan bisa merusak lingkungan bahkan generasi penerus kita (bangsa Indonesia). Maka dari itu, kita harus memanfaatkan dan memilih produk teknologi informasi dengan baik dan bijaksana.
                             Sejak tahun 1992 istilah Green Computing sudah sangat familiar di dunia IT. Green computing merupakan perilaku menggunakan sumber daya komputasi secara efisien, dengan cara memaksimalkan efisiensi energi, memperpanjang masa pakai perangkat keras, meminimalkan penggunaan kertas, dan beberapa hal teknis yang lain (GMN).
Ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan apabila kita bisa menerapkan Green Computing,yaitu:  

·                     Mewujudkan ramah lingkungan
·                     Terhindar dari Krisis listrik berkelanjutan
·                     Penghematan Kertas di Indonesia
·                     Memelihara Lingkungan agar menjadi lebih baik dan higienis
·                     Memperpanjang masa pakai perangkat keras
·                     Menghemat daya dan mengurangi tagihan listrik yang ada
·                     Masih banyak lagi manfaat yang kita peroleh jika kita bisa menerapkan green computing

Adapun manfaat lain yang di kemukakan oleh para ahli IT yang tertulis di buku mereke antara lain.

Menurut Hanle (2009, p6), Green Computing mempunyai beberapa manfaat untuk stakeholder perusahaan

Manfaat untuk lingkungan:
1. Mengurangi emisi karbondioksida
2. Mengurangi konsumsi sumber daya
3. Menaati peraturan (di masa depan).

Manfaat untuk perusahaan:
1. Hemat beban listrik
2. Mengurangi beban operasi data center
3. Membutuhkan lebih sedikit hardware.
                                   
Menurut Stollenmayer (2011, p8), manfaat Green Computing adalah sebagai berikut:
1. Pengurangan konsumsi energi
2. Pengurangan penggunaan bahan baku
3. Pengurangan penggunaan air
4. Pengurangan jumlah sampah, dan peningkatan jumlah daur ulang
5. Pengurangan polusi.

Solusi penerapan green computing
Menurut San Murgesan – 2008, untuk mendapatkan solusi Green Computing dapat dibagi menjadi beberapa langkah utama yaitu:

-Green Disposal: membuang alat elektronik dengan benar dan bila memungkinkan menggunakan kembali komputer lama dan daur ulang produk yang sudah tidak dapat dipakai, seperti pada komputer yang sudah rusak dapat di daur ulang untuk dimanfaatkan bahan baku nya yang dapat di proses kembali untuk bisa digunakan lagi.

-Green Use: meminimalkan konsumsi dengan seefisien mungkin pada saat penggunaan komputer dan produk-produk alat elektronik lainnya.

-Green Manufacturing: pembuatan komputer dan peralatan terkait lainnya dengan cara yang mereka miliki dengan efek seminimal mungkin terhadap lingkungan.

-Green Design: merancang komputer yang energi nya dapat digunakan secara efisien dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan atau ramah lingkungan.
b)                  Green Computing Komputer Desktop
            Untuk mengatasi masalah yang ada pada komputer agar ramah lingkungan dan menambah efisiensi energi dapat menggunakan cara seperti:

1. Material Komputer
Komputer desktop atau peralatan elektronik yang telah usang biasanya di buang begitu saja tanpa cara – cara pembuangan yang benar, hal itu menyebabkan kandungan bahan kimia yang berbahaya mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi manusia. Selain di buang ternyata alat elektronik yang digunakan termasuk komputer juga dapat menimbulkan hal yang buruk bagi manusia, beberapa
zat yang berbahaya pada komputer desktop adalah Timbal, PVC, Retardan, Kromium, Merkuri, Berilium,
Kadmium, Arsenic.
            Material atau bahan pembuatan komputer yang digunakan sepertinya masih banyak menggunakan bahan campuran atau kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan kelangsungan hidup makhluk lain dan juga alam. Peningkatan kemajuan di dunia teknologi juga memikirkan untuk mengganti bahan berbahaya menjadi bahan yang ramah lingkungan.

            Negara uni eropa telah mengeluarkan regulasi RoHs atau Restriction of Hazardous Substances yang membatasi penggunaan timbal dalam komputer, jadi setiap komputer kini di beri tanda RoHS jika bebas timbal.
Kini telah banyak produsen PC atau laptop yang menggunakan teknologi Green Computing seperti Laptop Eco Friendly yang diproduksi Asustek. Rangka laptop ini terbuat dari bamboo yang tersedia di Asia dan tumbuhan ini dapat tumbuh dengan cepat. Contoh perusahaan lain adalah MicroPro yang mengeluarkan produk yang memiliki komponen biodegradeable.

2. Energi Efisien
            Solusi lain adalah mengganti komponen - komponen yang menggunakan energi kurang intensif, seperti PSU yang lebih efesien. Pasokan listrik komputer yang dibuat kadang tidak dibuat untuk hemat energi melainkan mengkonsumsi banyak energi dari yang di butuhkan maka muncul program sertifikasi 80 Plus yang memastikan produsen PSU untuk menyatakan bahwa sistem listrik mereka hanya menggunakan jumlah daya yang sistem butuhkan. Jadi jika komputer butuh energi 30% maka hanya akan memasok 30% dan jika beban bertambah maka sistem secara otomatis menambah pasokan yang diperlukan, hal ini dapat menghemat tagihan listrik. Beberapa hal lain yang dapat dilakukan dalam menghemat energi dan memanfaatkan energi secara efisien yaitu:

a)                  Menyalakan dan mematikan komputer atau monitor akan mengurangi masa hidup komputer dan monitor itu tergantung dari jumlah waktu saat digunakan bukan dari jumlah nyala dan mati secara terus menerus.
b)                  Buatlah rencana aktifitas yang menggunakan komputer jadi bisa dikerjakan sekaligus dan bisa mematikan komputer diwaktu lain.

c)                   Tidak menyalakan printer kalau belum siap untuk melakukan print, printers menggunakan energi walaupun dalam keadaan idle.
d)                  Mengurangi melakukan print – out kopian email kecuali dibutuhkan.
e)                  Jika butuh waktu lama menggunakan komputer maka kurangi intensitas cahayanya.
f)                    Jangan memakai screen saver, matikan monitor jika tak terpakai.
g)                  Komputer saat ini telah memiliki fitur hemat energi dan pastikan fitur dalam keadaan hidup.
h)                  Jangan meninggalkan komputer dalam keadaan hidup di malam hari dan hari libur dan nyalakan jika benar – benar ingin digunakan.
i)                    Gunakan metode bebas kertas untuk komunikasi seperti email dan messenger.
j)                    Belilah monitor dengan ukuran yang memang dibutuhkan, karena semakin besar monitor semakin besar pula energi yang di perlukan.
k)                   Belilah tinta organik, tinta ini dibuat dari bahan yang dapat diperbaharui, tidak mengandung bahan berbahaya seperti bahan kimia, dan pada banyak kasus lebih jernih dan terang warnanya.
l)                    Belilah kertas yang dapat di lakukan daur ulang yang bebas klorin.
m)                Gunakan alat cetak yang dapat mencetak di kedua sisi dokumen. Saat butuh cetakan gunakan cetakan kedua sisi.

3. Virtualisasi
            Virtualisasi komputer mengacu pada abstraksi dari sumber daya komputer, seperti proses menjalankan dua atau lebih sistem komputer pada satu set perangkat keras. Konsep ini berasal dari sistem operasi mainframe IBM pada tahun 1960, tapi di komersialkan untuk komputer kompatibel pada tahun 1990.

Dengan virtualisasi seorang administrator sistem dapat menggabungkan beberapa sistem fisik ke mesin virtual
pada satu sistem tunggal, dengan demikian mengurangi penggunaan hardware tambahan dan mengurangi konsumsi energi serta alat pendingin. Beberapa perusahaan komersil dan terbuka untuk umum menawarkan perangkat lunak untuk memungkinkan transisi ke komputasi virtual. Intel dan AMD juga telah membangun tambahan virtualisasi eksklusif untuk x86 kedalam produk CPU mereka, dalam rangka menyediakan fasilitas komputasi virtual.
Jenis - jenis virtualisasi perangkat keras:
-Para – virtualisasi: perangkat keras tidak disimulasikan tetapi perangkat lunak tamu berjalan dalam domain sendiri seolah – olah dalam sistem yang berbeda. Dalam hal ini perangkat lunak tamu perlu disesuaikan untuk dapat berjalan.

-Virtualisasi sebagian: tidak semua aspek lingkungan disimulasikan, tidak semua perangkat lunak dapat langsung berjalan, beberapa perlu disesuaikan untuk dapat berjalan.

-Virtualisasi penuh: hampir menyerupai mesin asli dan mampu menjalankan perangkat lunak tanpa perlu di ubah.
Virtualisasi perangkat keras berbeda dengan emulasi perangkat keras. Pada emulasi sebuah perangkat keras meniru perangkat keras lain, sedangkan pada virtualisasi perangkat keras yaitu hypervisor meniru kerja perangkat keras tertentu atau bahkan secara keseluruhan.

4. Daur Ulang atau Recycling
                        Komputer yang sudah tidak terpakai bisa menjadi sumber yang berharga untuk bahan baku dan sangat berbahaya dan menimbulkan racun jika tidak dilakukan dengan benar. Perubahan teknologi yang sangat cepat, biaya yang murah untuk membeli komputer baru, dan perencanaan masa depan yang buruk dalam pembuangan mengakibatkan masalah yang besar di seluruh dunia. Banyak bahan yang digunakan dalam membuat hardware komputer dapat dipulihkan dengan proses daur ulang untuk digunakan kembali pada produksi di masa depan.
                        Timah, silikon, besi, alumunium, dan berbagai plastik yang kesemuanya berjumlah besar pada komputer dapat digunakan kembali untuk mengurangi biaya membuat komputer baru. Selain itu, komponen sering mengandung tembaga, emas, dan bahan lain yang cukup berharga namun didalamnya juga terkandung zat beracun seperti dioxin, PCBs, kadmium, kromium, radioaktif, dan merkuri. Beberapa langkah dibawah dapat diterapkan untuk mengurangi dampak pada lingkungan:
-Consumer recycling
Daur ulang jenis ini bisa menjual komputer, menyumbangkan ke organisasi yang membutuhkan, mengirim kembali ke produsen aslinya, atau di refurbish.
-Bussiness recycling
Organisasi bisnis mencari cara yang efektif untuk mendaur ulang, data yang tersimpan dalam perangkat bisa berisi data penting dan harus di hapus dengan benar sebelum di daur ulang karena sama seperti consumer, organisasi bisnis jg dapat menjual kembali perangkat yang tidak digunakan atau dikembalikan kepada pembuatnya.
-Sale
Cara ini digunakan jika komputer masih layak pakai dan masih dalam keadaan normal.
-Donation
Banyak organisasi memilih untuk menggunakan kembali komputer usang. Organisasi ini biasanya melakukan refurbish untuk komputer yang masih bisa digunakan. Hasilnya bisa dijual sangat murah bahkan gratis untuk sekolah, orang yang butuh, dan organisasi non – profit.
-Takeback
Metode yang dikeluarkan oleh produsen untuk pembeli terakhir dengan memberi jaminan tanpa bayar jika produk atau barangnya sudah sangat usang dan tidak ingin di pakai kembali.
-Exchange
Sama seperti metode takeback namun barang yang di berikan konsumen di tukar dengan barang terbaru dengan menambah sedikit uang.
-Scrapping
Pemisahan menjadi bagian per bagian komponen komputer untuk diambil material yang berharga dan sisanya di hancurkan di mesin konveyor.

5. Cloud Computing
Cloud Computing adalah penyampaian komputasi dan kapasitas penyimpanan ( storage ). Cloud yang di maksud adalah metafora dari internet. Cloud computing mempercayakan penyedia jasa dengan akses data perangkat lunak pengguna dan komputasi melalui jaringan. Pengguna dapat mengakses melalui web browser atau mobile desktop dan bahkan smart phone untuk mengelola data yang disimpan di server yang berada di lokasi yang jauh.
-Sumber daya virtualisasi memungkinkan terjadinya efisiensi energi dan sumber daya.
-Otomasi perangkat lunak konsolidasi memaksimalkan pemanfaatan untuk mendorong efisiensi.
-Pay per use mendorong perilaku yang lebih efisien dalam siklus hidup manajemen pengguna. Pengguna jadi terfokus mengkonsumsi apa yang mereka butuhkan dan tidak lebih.
-Multitenancy memberikan efisiensi skala manfaat untuk organisasi dan unit bisnis. Multitenancy memungkinkan organisasi yang berbeda atau banyak unit bisnis yang berbeda dalam organisasi yang sama untuk mendapatkan keuntungan dari infrastruktur berbasis awan.

c)                   Metode Green Computing pada Software
a.     Pemanfaatan teknologi virtualisasi.
                        Teknologi virtualisasi merupakan software yang mampu melakukan penggabungan beberapa sistemCPU fisik ke dalam satu bentuk Virtual Machine yang jauh lebih handal. Tentunya hal ini dapat mengurangi jumlahhardware maupun konsumsi energi listrik yang digunakan. Disamping itu, virtualisasi tentunya mengurangi energi panas yang timbul akibat banyaknya hardware yang terpasang.

b.     Menerapkan software engineering dengan benar.
                                    Dalam software engineering terdapat banyak metode-metode pengembangan software maupunBusiness Process Management (BPM). Perancangan bisnis proses, pemilihan bahasa pemrograman dan penulisan kode / algoritma (function) jelas sangat mempengaruhi kinerja prosesor dan memori. Semakin tidak efisien dalam perancangan dan desain, semakin banyak proses yang dilakukan. Semakin banyak proses berarti memakanresource yang banyak dari memori dan kinerja prosesor. Sehingga, prosesor dan memori mengeluarkan energi panas yang besar. Konsekuensinya, pendinginan terhadap prosesor dan memori yang membutuhkan energi listrik yang tidak sedikit.

c.     Efisiensi algoritma.
                        Berdampak pada jumlah sumber daya komputer yang dibutuhkan untuk setiap fungsi komputasi tertentu dan ada banyak efisiensi trade-off dalam program tertulis. Seperti komputer telah menjadi lebih banyak dan biaya perangkat keras telah menurun relatif terhadap biaya energi, efisiensi energi dan dampak lingkungan dari sistem komputasi dan program telah menerima peningkatan perhatian. Sebuah studi oleh Alex Wissner-Gross, seorang ahli fisika di Harvard , memperkirakan bahwa pencarian Google rata-rata maenghasilkan 7 gram karbon dioksida (CO). Namun, Google menyengketakan angka ini, dengan alasan bukan bahwa pencarian biasa hanya menghasilkan 0,2 gram CO2.

d)                  Green Computing di Lingkungan Kerja
Ada tiga jenis solusi:
1.     Skype, solusi voip (dengan Asterisk)
2.     Solusi IM (instant messaging)
3.     Solusi unified communication (voip + IM)

Keuntungan:
1.     Konvergensi data dan suara dalam 1 jaringan berbasis IP
2.     Hemat biaya maintenance
3.     Hemat biaya operasional
4.     Hemat biaya energi
5.     Hemat space ruang kerja
6.     Hemat biaya transportasi
7.     Penghematan kertas
8.     Hemat daya dan mengurangi tagihan listrik

Kerugian:
1.     Apabila server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan.
2.     Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi.
3.     Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan.




e)                  Green Computing dari Diri Sendiri
1.       Tidak harus selalu membeli komputer baru, gunakan: komputer sewaan,  bekas/refurbished, atau komputer lama yang masih dapat di-upgrade.
2.       Selalu mencari solusi software terlebih dahulu.
3.       Teliti dalam membeli perangkat, pastikan lulus uji hemat energi dan lingkungan.
4.       Gunakan layar monitor sesuai dengan kebutuhan.
5.       Gunakan monitor LCD daripada CRT, karena lebih hemat energi.
6.       Hindari mencetak e-mail atau dokumen elektronik.
7.       Gunakan e-mail untuk menggantikan fax dan sirkulasi dokumen.
8.       Cetak dokumen yang tidak terlalu penting bolak-balik.
9.       Gunakan kertas daur ulang untuk mencetak.
10.    Perkecil ukuran font dan spasi.
11.    Gunakan printer inkjet daripada laser jet.
12.    Matikan komputer/alat-alat lain yang tidak bekerja pada malam hari maupun akhir minggu.
13.    Gunakan remote admin ke server daripada menggunakan monitor.
14.    Optimalisasi penggunaan komputer, minimalkan penggunaan komputer untuk hal-hal yang tidak penting.

4.    Contoh Bussiness Green Computing
a)   Google
          Google’s secure data centers adalah energi paling efisien di dunia. Setiap tahun Google menghemat jutaan dolar untuk biaya energi dan menggunakan renewable energy.
          Google telah berinovasi menggunakan setengah energi dibanding pusat data yang biasanya hal ini mendorong efisiensi dan konsumsi energi dari peralatannya dengan membangun gedung fasilitasnya sendiri yang secara signifikan mengurangi penggunaan energi yang di butuhkan untuk mendinginkan server dan mengurangi energi yang terbuang saat pendistribusian tenaga keseluruh pusat data, hasilnya Google memiliki pusat data paling efisien di dunia yang hanya menggunakan kurang dari 0.01% listrik global. Dan ada 5 langkah hemat energi yang diterapkan oleh Google :
-Meminimalkan listrik yang digunakan server
-Mengurangi energi yang di gunakan oleh fasilitas pusat data
-Hemat air bersih yang berharga dengan menggunakan air daur ulang.
-Menggunakan kembali atau mendaur ulang semua peralatan elektronik yang tidak di pakai di pusat data.

b)   Apple, Inc.
          Perusahaan yang terletak di daerah Silicon Valley, Cupertino, California yang bergerak di bidang teknologi komputer. Apple membantu revolusi komputer pribadi di tahun 1970 – an dengan produk Apple II dan memajukannya sejak tahun 1980 – an hinggga sekarang. Saat ini perusahaan Apple telah peduli terhadap komputasi ramah lingkungan dengan cara menerapkan:          
-Desain produk perusahaan ini dibuat setipis mungkin dan desain – desain dari apple menggunakan bahan baku yang dapat di daur ulang. Contohnya iMac yang berukuran 20 inci yang terbuat dari kaca dan alumunium yang mudah di daur ulang dan sangat hemat energi karena hanya mengkonsumsi listrik setara dengan bola lampu standar.
-Efisiensi energi yang dilakukan Apple dengan menciptakan perangkat keras yang berisi fitur Energy saver pada Mac Os X yang membuat pemakai dapat mengelola konsumsi daya komputer yang digunakan.
-Material berbahaya yang digunakan dalam memproduksi di batasi atau dihilangkan seperti tidak lagi menggunakan unsure bromin dan klorin serta pada produk MacBook tidak terdapat lagi PVC, tampilan tanpa merkuri yaitu LED, dan kaca bebas dari arsenik.
-Membuat produk nya mudah di daur ulang dan memberikan penawaran pengambilan kembali produk Apple yang tidak terpakai oleh konsumen dan bisnis agar dapat dibuang dengan aman.






No comments:

Post a Comment